Mencetak Tenaga Akuntan dan Perbankan yang Jujur
Jumat, 13 Juli 2012
Ketika siswa di sejumlah SMK sibuk merakit mobil, sepeda motor, dan pesawat, siswa SMK Negeri 3 Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ”merakit” tenaga akuntan dan perbankan yang kompeten dan jujur. Sekolah itu mendirikan bank yang diberi nama Bank Mini SMK Smart.
Bank itu terletak di pojok halaman depan sekolah, seluas 24 meter persegi. Di dalamnya ada kursi tunggu nasabah, meja teller dan pelayanan nasabah, meja pengambilan dan penulisan slip setoran, mesin pendeteksi uang palsu, serta mesin penghitung uang.
Gedung Bank Mini SMK Smart itu baru diresmikan Bupati Jepara Hendro Martojo pada 5 Januari 2012. Namun, tata cara mengelola bank sudah diterapkan sejak lima tahun lalu melalui koperasi. Pengelolaan bank didukung dengan jurusan baru, yaitu perbankan syariah.
Nasabah bank adalah siswa. Dari 1.300 siswa, sebanyak 1.000 siswa terdaftar sebagai nasabah. Siswa minimal menabung Rp 10.000, seterusnya sukarela. Bunga bank untuk nasabah adalah 0,5 persen per bulan.
Untuk menabung, siswa harus mengisi slip setoran sembari menyertakan buku Tabungan Mandiri Siswa. Slip setoran, buku tabungan, dan uang yang ditabung diserahkan kepada teller yang adalah siswa sekolah itu.
”Setelah semua transaksi keuangan selesai, kami merekap tabungan itu dan membuat jurnalnya secara manual berdasarkan kelas dan keseluruhan nasabah,” kata Ika Sari Saputri, siswi kelas XI akuntansi yang bertugas sebagai teller.
Menurut Ika, menjadi teller harus jujur dan bertanggung jawab. ”Uang masuk dan keluar harus sesuai apa adanya, untuk membangun kepercayaan nasabah kepada bank,” katanya.
Kepala SMK Negeri 3 Jepara Muhammad Kasno mengatakan, bank mini itu dibangun untuk membantu praktik siswa jurusan akuntansi dan perbankan syariah. Dengan bank itu, siswa dapat langsung mempraktikkan teori di kelas.
Guru Akuntansi SMK Negeri 3 Jepara, Sri Junarti, mengatakan, pengelolaan bank mini bukan sekadar upaya meningkatkan keterampilan praktik siswa. Pengelolaan bank itu juga merupakan pendidikan karakter agar siswa jujur dalam bekerja dan tidak mengorupsi uang yang dikelola. (HENDRIYO WIDI)
Tags:
Pendidikan
Comments[ 0 ]
Posting Komentar